Perbedaan Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) Untuk Industri Retail dan Grosir

July 9, 2021
  • Home /
  • Blog /
  • Perbedaan Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) Untuk Industri Retail dan Grosir
Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) untuk Industri Ritel dan Grosir sudah cukup luas. Bila dulu pemanfaatan point of material dilakukan oleh industri besar atau grosir, kini industri skala kecil juga melakukannya.
Banyaknya industri kecil yang memanfaatkan penggunaan point of sale material bukan tanpa alasan. Kemajuan teknologi serta kebutuhan masyarakat mendorong Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) untuk Industri Ritel dan Grosir.
Penggunaan internet juga sudah menjadi hal yang wajib saat ini. Digitalisasi dalam segala aspek juga merupakan suatu keharusan. Itulah mengapa point of sale material booming dan digunakan oleh banyak pelaku usaha.
Point of Sale Material Untuk Industri Ritel
Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) untuk Industri Ritel dan Grosir kini telah merambah ke industri ritel. Contoh penggunaan point of sale material pada industri ritel adalah rumah makan, toko online, swalayan sehingga toko kelontong modern.
Penggunaan point of sale material untuk industri ritel memang cukup berbeda dengan industri grosir. Dalam industri ritel sistem point of sale material yang diperlukan cukup berbeda dengan industri grosir.
Sistem point of sale material yang dibutuhkan untuk industri ritel haruslah yang cepat. Penanganan data pada industri ritel haruslah cepat dan kuat. Karena penjualan ritel cenderung memiliki arus yang cepat.
Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) untuk Industri Ritel dan Grosir memang cukup berbeda. Satu-satunya hal yang sama adalah penggunaan karyawan. Karyawan haruslah diberikan training atau pelatihan untuk dapat menggunakan sistem point of sale material dengan baik.
Penggunaan Point Of Sale Material Pada Industri Grosir
Meskipun sama-sama digunakan untuk penjualan, sistem point of sale material pada industri ritel dan grosir cukup berbeda. Alasannya tentu karena Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) untuk Industri Ritel dan Grosir memang berbeda.
Selain itu customer atau pelanggan dari ritel dan grosir biasanya juga berbeda. Pelanggan dari industri grosir juga tidak secara reguler datang untuk membeli. sangat berbeda dengan pelanggan ritel yang mungkin secara reguler akan datang untuk melakukan transaksi.
Pada sistem point of sale material industri grosir Anda harus menyertakan warehouse system atau sistem gudang. Software yang digunakan harus memungkinkan update stock secara real-time. Point of sale material grosir juga harus mempunyai fasilitas untuk melakukan penjualan masal.
Update data dari pesanan juga harus dilakukan secara otomatis. Bila dalam industri ritel pelanggan akan melihat barang lalu membelinya, berbeda dengan grosir. Pada industri grosir pelanggan biasanya mengecek ketersediaan stok lalu membelinya atau melakukan pemesanan.
Pihak penjual akan melakukan pengiriman sesuai dengan pesanan. Oleh sebab itu sistem point of sale material juga harus mendukung hal tersebut. Sistem harus bisa melakukan sinkron data secara otomatis apabila pesanan terjadi.
Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) untuk Industri Ritel dan Grosir yang baik akan membantu usaha untuk berjalan dengan lancar. Pengolahan data juga akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu point of sale material sangat diperlukan dalam industri ritel dan grosir.
Bahkan untuk industri grosir penggunaan point of sale material merupakan hal yang wajib. Data penjualan dan stok akan terintegrasi dengan baik. Pengelola usaha juga tidak akan kebingungan saat membaca laporan.
Pemanfaatan POSM (Point of Sale Material) untuk Industri Ritel dan Grosir akan memudahkan anda dalam membaca laporan penjualan. Bahkan Anda dapat dengan mudah memeriksa stok serta barang atau produk yang paling laris di pasaran.